468x60 Ads




KIAMAT

Tanda tanda kecil hari kiamat

1-Penaklukan Baitulmuqaddis.

2-Zina bermaharajalela.

3-Bermaharajalela alat muzik.

4-Menghias masjid & membanggakannya.

5-Munculnya kekejian.

6-Ramai orang soleh meninggal dunia.

7-Orang yang hina mendapat kedudukan terhormat.

8-Mengucapkan salam kepada orang yang dikenalnya sahaja.

9-Banyak wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang.

10-Bulan sabit kelihatan besar.

11-Banyak dusta dan tidak tepat dalam menyampaikan berita.

12-Banyak saksi palsu & menyimpan kesaksian yang benar.

13-Negara Arab menjadi padang rumput & sungai.

14-Manusia mewarnai rambut di kepalanya dengan warna hitam supaya kelihatan muda.

15-Munculnya gaya hidup mewah dan manja di kalangan umat Islam.       


Tanda tanda besar hari kiamat

1. Keluarnya Dajjal
Dajjal adalah seorang laki-laki dari anak cucu  Adam ‘Alaihis Salam. Muncul di akhir zaman dan mengaku memiliki sifat rububiyah. Keluar dari Timur dari Khurasan. Kemudian ia berjalan di muka bumi, maka ia tidak meninggalkan satu negeri kecuali ia memasukinya, kecuali Masjidil Aqsha, Tursina, Makkah dan Madinah, ia tidak bisa memasukinya; karena malaikat menjaganya. Turun di danau asin, maka kota Madinah bergetar tiga kali, keluar darinya setiap orang kafir dan munafik.
Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Kami sedang duduk di sisi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu beliau menyebutkan fitnah, beliau banyak menyebutnya sehingga menyebutkan fitnah ahlaas. Ada yang bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah fitnah ahlaas itu?’ Beliau menjawab, ‘Ia adalah lari dan perang.’ Kemudian fitnah as-saraa, asapnya dari bawah dua kaki seorang laki-laki dari ahli baitku. Dia mengaku bahwa dia dariku dan dia bukanlah dariku, sesungguhnya wali-wali (kekasih-kekasihku) adalah orang-orang yang bertaqwa. Kemudian manusia berdamai di atas seorang laki-laki seperti pinggul di atas tulang rusuk. Kemudian fitnah Duhaima yang tidak membiarkan seseorang dari umat ini kecuali menamparnya satu tamparan. Apabila dikatakan: berakhir fitnah tersebut malah semakin panjang. Jadilah pada saat seseorang pagi hari beriman dan sore hari menjadi kafir sehingga jadilah manusia ke kemah-kemah, kemah iman yang tidak ada kemunafikan padanya dan kemah nifak yang tidak ada iman padanya. Apabila sudah seperti itu, maka tunggulah Dajjal dari harinya atau besoknya.’ (Shahih. HR. Ahmad no. 6168. Lihat as-Silsilah ash-Shahihah no. 974 dan Abu Daud no 4242 dan ini adalah lafazhnya, Shahih Sunan Abi Daud no. 3568)
Fitnah Dajjal
Keluarnya Dajjal adalah fitnah besar disebabkan apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala ciptakan bersamanya berupa perkara-perkara di luar kebiasan yang besar, yang membingungkan akal. Disebutkan dalam hadits shahih bahwa bersamanya ada surga dan neraka. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka. Dan sesungguhnya bersamanya ada gunung roti, sungai air. Dia menyuruh langit (untuk menurunkan hujan) maka turunlah hujan. Menyuruh bumi (untuk menumbuhkan tumbuhan) maka tumbuhlah tumbuhan. Perbendaharan bumi mengikutinya. Melewati bumi dengan kecepatan besar seperti hujan bila dibawa angin.
Dia menetap di bumi selama empat puluh hari. Satu hari seperti setahun, satu hari seperti satu bulan, satu hari seperti satu Jum’at, dan semua harinya seperti hari-hari kita. Kemudian dia dibunuh oleh Isa bin Maryam ‘Alaihis Salam di sisi pintu ludd di Palestina.
Sifat Dajjal
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memperingatkan kita dari mengikuti Dajjal atau membenarkannya. Beliau menjelaskan kepada kita sifat-sifatnya agar kita berhati-hati darinya. Menjelaskan bahwa ia seorang laki-laki, muda, berkulit merah, buta sebelah matanya, tidak mempunyai anak, tertulis di antara kedua matanya ‘kafir’ yang bisa dibaca setiap muslim.
Dari ‘Ubadah bin ash Shamit Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Dajjal adalah seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok, keriting, buta sebelah mata, terhapus mata, tidak menonjol dan tidak bermata cekung. Jika disamarkan kepadamu, maka ketahuilah bahwa Rabb kamu Subhanahu wa Ta’ala tidak buta sebelah matanya.’ (Shahih. HR. Ahmad no. 23144 dan ini lafadznya. Abu Daud no 4320, Shahih Sunan Abu Daud no.3630)
Tempat keluarnya Dajjal
Dari an-Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan Dajjal dan padanya…: ‘Sesungguhnya ia keluar celah-celah di antara Syam dan Iraq. Berbuat kerusakan di kanan dan di kiri.’ (HR. Muslim no 2937.)
Tempat-tempat yang tidak bisa di masuki Dajjal
Dari Anas Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Tidak ada satu kota melainkan akan diinjak oleh Dajjal kecuali Makkah dan Madinah.’ (Muttafaq ‘alaihi. HR. Al Bukhari no. 1881, dan Muslim no. 2942)
Dari seorang laki-laki dari sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan Dajjal dan tentangnya ia berkata:… dan ia tidak bisa mendekati empat masjid: Masjidil Haram, masjid Madinah, Masjid ath-Thuur, dan Masjidil Aqsha.’ (Shahih, HR. Ahmad no/ 24085. Lihat as-Silsilah ash-Shahihah no. 2934)
2. Turunnya Isa bin Maryam
Setelah Dajjal keluar dan berbuat kerusakan di muka bumi, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Isa bin Maryam ‘Alaihis Salam. Beliau turun ke bumi di sisi menara putih sebelah Timur Damaskus, meletakkan kedua telapak tangannya di atas sayap dua orang malaikat, lalu ia membunuh Dajjal, berhukum dengan hukum Islam, mematahkan salib, membunuh babi, meletakkan pajak, harta melimpah ruah dan hilangnya permusuhan. Dia menetap selama tujuh tahun dan tidak ada permusuhan di antara manusia. Kemudian ia meninggal dunia dan kaum muslimin menshalatkannya.
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim angin dingin yang baik dari arah Syam (Siria) maka tidak tersisa lagi seseorang di atas muka bumi yang di hatinya masih ada sedikit kebaikan atau iman melainkan ia mematikannya. Dan tersisalah manusia-manusia yang jahat secepat burung (dalam melampiaskan syahwat dan kejahatannya) dan watak binatang buas (dalam kezaliman dan permusuhan). Melakukan persetubuhan sebagaimana yang dilakukan keledai. Kemudian syetan memerintahkan mereka menyembah berhala, dan atas mereka terjadi hari kiamat.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Demi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diriku berada di Tangan-Nya, sudah dekat bahwa turun padamu Ibnu Maryam ‘Alaihis Salam sebagai pemimpin yang adil. Ia mematahkan salib, membunuh babi, meletakkan pajak, harta melimpah sehingga tidak ada seseorang yang menerimanya, sehingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dan apa yang ada di dalamnya.”
Kemudian Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh berkata: Bacalah jika kamu menghendaki:
Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS. An-Nisaa`:159) (Muttafaq ‘alaihi. HR. Al Bukhari 3448 dan ini adalah lafazhnya dan Muslim no. 155.)
3. Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
Ya’juj dan Ma’juj adalah dua umat yang besar dari keturunan Adam ‘Alaihis Salam. Mereka adalah laki-laki yang kuat, tidak ada seorang pun yang mampu melawan mereka. Keluarnya mereka termasuk salah satu tanda hari kiamat yang besar. Mereka berbuat kerusakan di muka bumi, kemudian Isa ‘Alaihis Salam dan para sahabatnya berdoa untuk kebinasaan mereka, maka mereka semuanya mati.
Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. (QS. Al Anbiyaa`:96)
Dari an-Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan tentang Dajjal dan bahwa sesungguhnya Isa ‘Alaihis Salam membunuhnya di pintu Ludd… -dan di dalamnya-: ‘Tatkala Allah Subhanahu wa Ta’ala mewahyukan kepada Isa ‘Alaihis Salam: ‘sesungguhnya aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak ada seseorang pun yang bisa melawan mereka. Maka jagalah hamba-hamba-Ku ke (Gunung) Thur.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala membangkitkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi. Yang terdepan dari mereka melewati danau Thabariyah, lalu minum semua yang ada padanya. Dan lewat yang akhir dari mereka, mereka berkata,’Sungguh di tempat ini pernah ada air.’ Nabi Isa ‘Alaihis Salam dan para sahabatnya dikepung sehingga kepala sapi lebih baik bagi salah seorang dari mereka dari seratus dinar bagi salah seorang dari kalian pada hari ini (karena sangat kelaparan-pent). Maka Nabi Isa ‘Alaihis Salam dan para sahabatnya berdoa. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus ulat di leher mereka, lalu mereka semua terbunuh seperti matinya satu jiwa. Kemudian turunlah Nabi Isa ‘Alaihis Salam dan para sahabatnya ke bumi….” (HR. Muslim no. 2937)
Setelah turunnya Isa dan para sahabatnya ke bumi, beliau ‘Alaihis Salam berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirim burung-burung yang membawa Ya’juj dan Ma’juj dan melemparkan mereka di tempat yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengirimkan hujan untuk membersihkan bumi. Kemudian turunlah berkah di muka bumi, nampaklah sayuran dan buah-buahan, dan terasa berkah pada tumbuhan dan hewan.
7. Kabut Asap
Munculnya kabut di akhir zaman termasuk tanda-tanda hari kiamat yang besar.
tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata. Yang meliputi manusia.Inilah azab yang pedih, (QS. Ad-Dukhaan:10-11)
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, ‘Bersegeralah beramal shalih (sebelum) enam perkara: terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya (sebelah Barat)atau kabut atau Dajal atau binatang atau kematian atau hari kiamat.” (HR. Muslim no. 2947)
8. Terbitnya Matahari Dari Sebelah Barat
Terbitnya matahari dari sebelah Barat termasuk salah satu tanda hari kiamat yang besar. Ia adalah tanda besar pertama yang memberitahukan perubahan kondisi alam atas. Di antara dalil-dalil keluarnya adalah sebagai berikut:
Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabbmu tidaklah bermanfa’at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. …”. (QS. Al An’aam:158)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Tidak terjadi hari kiamat sehingga terbit matahari dari sebelah Barat. Apabila matahari telah terbit dari sebelah Barat semua manusia beriman, maka pada hari itu: “tidaklah bermanfa’at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.” (QS. Al An’aam:158). (Muttafaq ‘alaihi. HR. Al Bukhari no. 4635 dan Muslim no. 157 dan ini adalah lafazhnya.)
9. Keluarnya Binatang Melata
Keluarnya binatang melata di akhir zaman sebagai tanda sudah dekatnya hari kiamat. Ia keluar, lalu memberi tanda kepada manusia di atas hidung mereka. Mengekang hidung orang kafir dan menerangi wajah orang yang beriman. Di antara dalil-dalil keluarnya adalah:
apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami. (QS. An-Naml:82)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Apabila telah keluar tiga perkara niscaya tidaklah bermanfa’at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya: terbitnya matahari dari sebelah Barat, Dajjal, dan binatang melata dari bumi.” (HR. Muslim no. 158)
10. Keluarnya Api Yang Menggiring Manusia
Itu adalah api besar dari Timur, dari Yaman, dari dasar Adan. Ia adalah akhir tanda-tanda hari kiamat yang besar dan tanda pertama yang mengabarkan terjadinya hari kiamat. Ia keluar dari Yaman, kemudian tersebar di bumi dan menggiring manusia ke bumi mahsyar di Syam.


Proses terjadinya kiamat

Berdirinya Kiamat, Peniupan Sangkakala, Dan Kehancuran Alam Semesta

Hal ini berlandaskan Hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah setelah selesai menciptakan langit dan bumi, Dia menciptakan sangkakala, lalu diberikan di mulut Israfil, maka Israfil meletakkan sangkakala dimulutnya dan pandangan matanya ke arah Arasy menunggu bila diperintahkan (meniup sangkakala)." Aku (Abu Hurairah) berkata; "Wahai Rasulullah apakah sangkakala itu?, Baginda menjawab "Tanduk", aku bertanya lagi Bagaimanakah bentuknya?, Baginda menjawab "Sangat besar". Lalu baginda melanjutkan sabdanya: "Demi zat (Allah) yang mengutusku dengan kebenaran, sesungguhnya garis tengah sangkakala itu seluas langit dan bumi, yang akan ditiup dengan 3 kali tiupan. Yang pertama tiupan mengejutkan, yang kedua tiupan mematikan dan yang ketiga, tiupan kebangkitan untuk menghadap Tuhan semesta alam."
Allah akan memerintahkan malaikat Israfil untuk meniup ‘Shur’ (terompet sangkakala) sebanyak tiga kali tiupan bila waktu kehancuran dunia dan alam semesta (kiamat) telah tiba.
Penjelasan tentang 3 tiupan itu adalah sebagai berikut:

1.Tiupan Pertama, Tiupan Mengejutkan

Hal pertama yang mengetuk pendengaran penduduk dunia setelah datangnya tanda-tanda Kiamat kubro adalah nafkhatul faza’ (tiupan Mengejutkan) yang mengalir dari tiupan sangkakala. Pada tiupan ini, seluruh alam semesta termasuk langit dan bumi serta alam buana akan bergoncang dengan sebenar-benar goncangan dan benar-benar hebat, seluruh makhluk digambarkan ketakutan dan amat terperanjat, Menurut Al-Quran gambaran tatkala pasca tiupan pertama cukup dahsyat, sehinggakan ibu yang menyusukan anaknya akan melepaskan (mencampakkan) anaknya, orang yang hamil, tiba-tiba melahirkan anaknya walaupun janinnya masih muda, manusia juga lintang pukang seperti kupu-kupu bertebaran (Surah Al-Qariah).

Al-Quran juga jelas menggambarkan tiada sesuatupun yang mengetahui bila Kiamat itu muncul, sedangkan Hari Kiamat itu berlaku tatkala manusia sedang sibuk melayan urusan dunia mereka, ada juga yang sibuk memikirkan dan bertanya antara sesama mereka tentang bila Kiamat akan bermula dan ada juga manusia sedang sibuk bertengkar atas pelbagai urusan. Firman Allah SWT dalam Surah Yaasin ayat 48-50 bermaksud: Dan mereka berkata: "Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?. Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan sahaja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. Lalu mereka tidak kuasa membuat satu wasiat pun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya.

Inilah makna firman-Nya Taala, “Apabila ditiup sangkakala, maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit, bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah.” (QS. Al-Muddatstsir: 8-10).

Allah berfirman: “Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang dilangit dan di bumi, kecuali siapa-siapa dikehendaki Allah. Dan mereka semua akan datang menghadapnya dengan merendahkan diri.” (An Naml: 87)

Tiupan yang pertama ini adalah panjang dan menyebabkan keguncangan dan kepanikan semua yang berada di langit dan di bumi, kecuali orang-orang yang dikehendaki oleh Allah, yaitu para Nabi dan para syahid. Tiupan ini akan menggetarkan dan membuat panik semua yang hidup, sedangkan para Rasul dan Syahid adalah hidup disisi Tuhan mereka, maka Tuhanpun melindungi mereka dari guncangan tiupan ini.

Tiupan ini akan mengguncangkan bumi seguncang-guncangnya, mendatarkan gunung dengan bumi selumat-lumatnya, meletuskan gunung-gunung dengan sangat sehingga menjadi debu yang bertebaran, membuat laut-laut saling beradu dan mengeluarkan api yang menyala, langit akan pecah secara luar biasa dan hilanglah hukum grafitasi yang biasa kita kenal, bintang-bintang berjatuhan, planet-planet saling bertubrukan, bersatulah matahari dengan bulan dan hilanglah cahaya benda tersebut, setelah itu keadaan alam semesta kembali seperti sebelum Allah menciptakannya yaitu hanya berupa kabut dan gas (asap).

Allah berfirman: ”Hai manusia, bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya guncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang amat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan ini; lalai lah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusukannya dan gugurlah semua kandungan seluruh wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka semua tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat kerasnya.” (Al Hajj: 1-2)

2.Tiupan Kedua, Tiupan Kejutan (Pingsan) dan Kematian

Malaikat Israfil akan diperintahkan oleh Allah untuk meniupkan ‘Shur’ (terompet sangkakala) sebanyak tiga kali tiupan bila kiamat telah tiba. Setelah tiupan pertama, Allah memerintahakan ‘Shur’ pada kali yang kedua.

Pada tiupan kedua ini, maka terkejutlah (pingsan) dan matilah semua makhluk yang berada di langit dan di bumi (termasuk para nabi dan syahid) kecuali mereka-mereka yang dikehendaki oleh Allah, yaitu: Jibril, Mikail, Israfil, Izrail dan empat malaikat pembawa Arsy. Malaikat para pembawa ‘Arsy adalah berjumlah empat malaikat, maka apabila telah berdiri hari kiamat bergabunglah mereka kepada empat malaikat yang lain.

Allah berfirman: “Dan ditiuplah sangkakala maka matilah siapa yang ada di langit dan di bumi kecuali siapa-siapa yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (keputusannya masing-masing).” (Az Zumar: 68)

Kemudian Allah memerintahkan malaikat maut untuk mencabut nyawa Jibril, Mikail, Israfil dan para malaikat pembawa Arsy yang empat, maka tidak ada yang tersisa kecuali Allah dan malaikat maut.

Kemudian Allah berkata kepada malaikat maut: “Wahai malaikat maut, kamu adalah salah satu dari makhluk-makhluk Ku, maka sekarang matilah kamu”, dengan demikian matilah malaikat maut dan tidak ada yang tersisa kecuali Allah Yang Maha Perkasa, Yang Hidup, Yang tidak pernah mati, Yang Awal Yang tidak ada sebelumnya sesuatu apa pun, Yang Akhir Yang tidak ada sesudahnya sesuatu apapun.

Kemudian Allah berkata: “Akulah raja, Akulah Penguasa, Dimanakah raja-raja bumi? Dimakah para penguasa? Dimanakah orang-orang yang sombong? Dan untuk siapakah kekuasaan pada hari ini? Maka Dzat menjawab dengan berkata: “Bagi Allah yang Maha Esa lagi Perkasa.”

Keadaan alam semesta akan tetap seperti diatas selama 40 hari sebagaimana yang diterangkan oleh hadis shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dari Abi Hurairah: “Antara dua tiupan adalah 40”, orang-orang bertanya: “40 harikah wahai Abu Hurairah?”, ia menjawab: “Saya tidak tahu dan saya enggan untuk menjawab”, mereka bertanya lagi: “40 tahunkah?”, Abu Hurairah menjawab: “Saya tidak tahu dan saya enggan untuk menjawab”, mereka bertanya lagi: “40 bulankah?”, Ia menjawab: “Saya tidak tahu dan saya enggan untuk menjawab.”

Kemudian setelah itu Allah menurunkan hujan dari langit seperti gerimis atau bayangan (naungan), yang mana dengannya tumbuhlah semua jasad makhluk dan sesungguhnya semua manusia akan hancur kembali kecuali “ekor yang terakhir” (tulang yang ada dipunggung paling bawah), darinyalah tumbuh tubuh atau jasad dan tersusun kembali.

Setelah sempurna penciptaan tersebut kemudian Allah menghidupkan Israfil sebagai makhluk yang dihidupkan, kemudian memerintahkan untuk berseru dengan mengatakan: “wahai tulang-tulang yang hancur, sendi-sendi yang terputus, bagian-bagian yang terpisah dan rambut-rambut yang tercabik sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk bersatu kembali untuk keputusan keadilan..” (Lihat bab: Hasyiyat Asshary terhadap Tafsir Jalalain, 3:328 pada ayat 53, surat Yasin, yaitu yang berarti: “Sesungguhnya ia hanyalah sekali tiupan saja, maka tiba-tiba mereka sudah dihadirkan di hadapan kami)

3.Tiupan Ketiga, Tiupan Kebangkitan

Pada ‘Shur’ (terompet sangkakala) terdapat lobang-lobang yang banyak sesuai dengan jumlah roh atau nyawa semua makhluk, maka Israfil pun meniupnya dan terbanglah semua roh ke jasadnya masing-masing. Arwah kaum Mukminin akan terbang dengan memancarkan nur (cahaya) sedangkan arwah kaum kafir akan menimbulkan kegelapan, kemudian Allah berkata: “Demi kebesaran dan keperkasaanku semua roh harus benar-benar kembali kepada jasadnya yang dulunya ia huni di dunia”.

Dengan demikian bersemayamlah setiap roh di jasadnya dan setiapnya akan bangun dari kuburnya masing-masing sedangkan kepalanya masih bergelimang tanah, dan berkatalah orang-orang kafir: “Inilah adalah hari yang sulit”, sedangkan orang-orang Mu’min berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami”.

Seorang ulama Yahudi datang kepada Nabi dan berkata: “Hai Muhammad atau hai Abul Qasim! Pada hari kiamat, Allah menggenggam langit dengan satu jari tangan, bumi dengan satu jari, gunung dan pepohonan dengan satu jari, air dan tanah dengan satu jari, begitu pula semua makhluk yang lain dengan satu jari. Kemudian Dia menggoyangkan mereka semua sambil berfirman: ‘Akulah Raja, Akulah Raja!’” Rasulullah tertawa kagum mendengar perkataan orang alim itu. Beliau membenarkan keterangan orang itu, kemudian membacakan ayat: “Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.” (Shahih Muslim No. 4992)
Menurut firman Allah:

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِى اْلاَرْضِ اِلاَّ مَنْ شَآءَ اللهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرَى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُوْنَ.

"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan yang ada di bumi kecuali yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri bangkit menunggu keputusannya masing-masing".





(Az-Zumar, 39:68)

يَوْمَ نَحْشُرُ الْمُتَّقِيْنَ اِلَى الرَّحْمَنِ وَفْدًا . وَنَسُوْقُ الْمُجْرِمِيْنَ اِلَى جَهَنَّمَ وِرْدًا.

"(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat, dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahanam dalam keadaan dahaga".

(Maryam, 19:85-86)

Padang Makshar


Mahsyar (Arab: محشر) dalam Islam adalah tanah berpasir putih yang sangat luas dan datar, dimana tidak terlihat dataran rendah maupun tinggi di akhirat. Di Mahsyar inilah semua makhluk Allah yang berada di tujuh lapis langit dan bumi termasuk malaikat, jin, manusia, binatang berkumpul dan berdesak-desakan. Setiap manusia pada hari pengadilan akan hadir di mahsyar, diiringi oleh dua malaikat, yang satu sebagai pengiringnya dan yang satu lagi sebagai saksi atas segala perbuatannya di dunia.
Menurut ajaran Islam, manusia yang pertama kali dibangkitkan oleh Allah adalah Muhammad.Hari-hari di Mahsyar itu disebut sebagai Yawm al Mahsyar (يوم المحشر, Yaumul Hasyir). Kemudian dikatakan dalam sebuah hadits oleh Muhammad bahwa Palestina adalah tanah Mahsyar (dikumpulkan) dan Mansyar (disebarkan) manusia.

12 kelompok umat Islam

Pada masa ini umat Islam datang secara berkelompok, berdasarkan surah An-Naba dan hadits shahih, Golongan itu adalah seperti berikut:
1.      Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tanpa tangan dan berkaki. Mereka adalah orang yang ketika di dunia dulu suka mengganggu tetangganya.
2.      Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berupa babi hutan. Mereka adalah orang yang ketika hidupnya meringankan malas dan lalai dalam salat.
3.      Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan keledai, mereka Sedangkan perut membesar seperti gunung dan di dalamnya penuh dengan ular dan kalajengking. Mereka ini adalah orang yang enggan membayar zakat.
4.      Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan darah memancut keluar dari mulut mereka. Mereka ini adalah orang yang berdusta di dalam jual beli.
5.      Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berbau busuk lebih daripada bangkai. Mereka ini adalah orang yang melakukan maksiat sembunyi-sembunyi kerana takut dilihat orang, tetapi tidak takut kepada Allah.
6.      Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan leher mereka terputus. Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu.
7.      Dibangkitkan dari kubur tanpa mempunyai lidah dan dari mulut mereka mengalir keluar nanah serta darah. Meraka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran.
8.      Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan terbalik yaitu kepala kebawah dan kaki keatas, serta farajnya mengeluarkan nanah yang mengalir seperti air. Meraka adalah orang yang berbuat zina dan mati tanpa sempat bertaubat.
9.      Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah hitam gelap dan bermata biru serta perutnya dipenuhi api. Mereka itu adalah orang yang memakan harta anak yatim dengan cara zalim.
10.  Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tubuh mereka penuh dengan sopak dan kusta. Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya.
11.  Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan buta, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut. Perutnya pula menggelebeh hingga ke paha dan keluar beraneka kotoran. Mereka adalah orang yang minum arak.
12.  Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah yang bersinar-sinar bercahaya laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirath seperti kilat yang menyambar. Mereka adalah orang yang beramal soleh dan banyak berbuat baik, selalu menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara salat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka bertaubat dan mendapat ampunan, kasih sayang dan keridhaan Allah.
Secara bahasa (etimologi ) hisab adalah perhitungan. Sedangkan secara Syar’i (terminologi) adalah Alllah memperlihatkan kepada hamba-hamba-Nya tentang amal-amal mereka. Adanya hisab adalah benar menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:  إِنَّ إِلَيۡنَآ إِيَابَہُمۡ (٢٥) ثُمَّ إِنعَلَيۡنَا حِسَابَہُمSesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, (25) kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka. (26)(Q.S. Al-Ghaasyiyah: 25-26)
Di dalam shalatnya, Rasulullah saw. sering berdo’a اَللَّهُمَّ حَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرَا“Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang mudah.” Kemudian ‘Aisyah r.a. bertanya tentang apa yang dimaksud dengan hisab yang mudah ? Rasulullah saw. menjawab: “Allah memperlihatkan kitab (hamba)-Nya kemudian Allah memafkannya begitu saja. Barang  siapa yang dipersulit hisabnya, maka ia akan binasa.” [1]. 
Hisab Untuk Orang Mukmin, Kafir Dan Munafik
  • Sifat hisab bagi seorang Mukmin, yaitu Allah menyendiri dengan hamba-Nya yang Mukmin dan memperlihatkan dosa-dosa hamba-Nya, hingga ketika ia merasa bahwa ia akan binasa, Allah berkata kepadanya: فَإنِّي قَدْ سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِي الدُّنْيا، وَأَنَا أَغْفِرُهَا لَكَ الْيَوْمَ “Aku tutup bagimu dosamu di dunia dan Aku memgampuni dosa-dosamu hari ini.” maka diberikan kepadanya kitab kebaikannya. [2]
  • Adapun orang kafir dan munafiq, mereka dipanggil di hadapan seluruh makhluk, mereka adalah orang-orang yang berdusta atas nama Allah. Allah berfirman: وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ ڪَذِبًا‌ۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ يُعۡرَضُونَ عَلَىٰ رَبِّهِمۡ وَيَقُولُ ٱلۡأَشۡهَـٰدُ هَـٰٓؤُلَآءِ ٱلَّذِينَ كَذَبُواْ عَلَىٰ رَبِّهِمۡ‌ۚ أَلَا لَعۡنَةُ ٱللَّهِ عَلَى ٱلظَّـٰلِمِينَ Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka dan para saksi akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka". Ingatlah, kutukan Allah [ditimpakan] atas orang-orang yang zalim.(Q.S. Hud: 18).   Orang-orang kafir, mereka itu tidak dihisab sebagaimana dihisabnya orang yang dihitung kebaikan dan kejelekannya, karena sesungguhnya mereka itu (orang-orang kafir) tidak ada kebaikannya. Akan tetapi amal-amal mereka dihitung, lalu dibiarkan begitu saja dan mereka diadzab dengan sebab amalannya itu.[3]


YAUMUL MIZAN (HARI PENIMBANGAN AMAL)
Oleh: Ustadz Achmad Rofi’i, Lc.

·         بسم الله الرحمن الرحيم
·         السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
muslimat yang dirahmati Allooh سبحانه وتعالى,
Setelah pada pekan lalu kita membahas tentang Yaumul Hisab, maka kali ini kita meneruskan pembahasan tentang Yaumul Mizan, yaitu Hari dimana manusia ditimbang amalannya oleh Allooh سبحانه وتعالى. Imaam Al Qurthuby رحمه الله dalam kitab beliau yang berjudul “At Tadzkiroh fi Ahwaalil Mautaa wa ‘Umuuril Aakhiroh” (Peringatan Tentang Keadaan Orang Mati dan Perkara-Perkara Akhirat), yaitu Kitab yang khusus berbicara tentang Kiamat Sughro (Kiamat Kecil) dan Kiamat Kubro (Kiamat Besar), beliau رحمه الله menukil perkataan para ‘Ulama Ahlus Sunnah bahwa:  “Jika Al Hisab (perhitungan amalan-amalan seseorang) sudah selesai, maka berikutnya adalah Waznul A’maal dimana amalan setiap manusia ditimbang. Karena dengan timbangan itu lah kemudian akan ditegakkannya pembalasan Allooh سبحانه وتعالى.
Oleh karena itu Al Mizan didahului oleh Al Hisab. Karena Hari Hisab merupakan pengakuan manusia, bahwa benar ia telah melakukan sesuatu amalan ini dan itu semasa hidupnya di dunia. Semua pengakuan itu ada dalam Muhaasabah.
Selanjutnya kata beliau (Imaam Al Qurthuby رحمه الله) bahwa Yaumul Mizan adalah untuk memperlihatkan balasan amalan seseorang. Seseorang itu berhak mendapatkan balasan seperti apakah akan ditentukan setelah Al Mizan; dimana balasan Allooh سبحانه وتعالى terhadap manusia itu adalah sesuai dengan pengakuan amalannya, sesuai dengan timbangan hasil prestasi amalan yang telah ia lakukan ketika hidup di dunia.
Mizan adalah timbangan yang Allooh سبحانه وتعالى tegakkan pada hari Kiamat, untuk menimbang  amalan manusia. Di dalam Al Mizan itu akan ditemui empat perkara yang harus diyakini dengan benar menurut kaidah-kaidah Ahlus Sunnah wal Jamaa’ah
Pertama, ARTI TIMBANGAN
Timbangan yang dimaksud adalah dalam arti yang sesungguhnya dimana timbangan tersebut bukanlah dalam arti kiasan. Timbangan itu memiliki dua penampang yaitu disebelah kanan dan disebelah kiri. Tidak ada yang mengetahui berapa besarnya timbangan itu kecuali Allooh سبحانه وتعالى. Yang ada dalam timbangan tersebut hanyalah keadilan. Timbangan itu hasilnya tidak akan curang, maka ia disebut Al Qisthu atau Al ‘Adlu (Adil).
Pada Yaumul Mizan itu tidak akan terdapat kecurangan sebagaimana peradilan yang kita temui dalam kehidupan di dunia ini. Di dunia ini orang pandai dalam memutar-balikkan fakta, membuat perkara-perkara peradilan dapat memenangkan pihak yang kuat dan menindas pihak yang lemah. Kecurangan yang dilakukan oleh manusia di dunia, akan menjadikannya binasa ketika ditegakkan Al Mizan baginya di akhirat nanti, karena keadilan Allooh سبحانه وتعالى adalah tidak bisa ditawar sebagaimana sistem peradilan di dunia ini.
Oleh karena itu kita pesimis terhadap perbaikan apapun yang diupayakan oleh manusia yang tidak beriman kepada Allooh سبحانه وتعالى. Selama manusia yang bergelut dalam mahkamah peradilan dunia ini tidak merujuk pada ukuran atau pedoman Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم dalam memutuskan suatu perkara secara adil dan jujur, maka yang akan terjadi adalah musibah demi musibah senantiasa akan melanda negeri ini.
Perhatikanlah sabda Rosuulullooh صلى الله عليه وسلم dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imaam Al Hakim dalam “Al-Mustadrok” Kitab “Al-Fitan wal Malaahim” no: 8667 dan kata beliau sanadnya Shohiih dan Imaam Adz-Dzahaby menyepakati-nya, juga Imaam Ibnu Majah dalam kitab yang sama no: 4019. Dan Syaikh Nashiruddin Al-Albaany meng-Hasan-kan Sanadnya sebagaimana dalam Silsilah Hadits Shohiih-nya 1/167-169 No.106:
·         … وَلَمْ يَنْقُصُوْا الْمِكْيَالَ وَالْمِيْزَانَ إِلاَّ أُخِذُوْا بِالسَّنِيْنَ وَشِدَّةِ الْمُؤْنَةِ وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ…
Artinya:
Tidaklah mereka (suatu kaum) mengurangi takaran dan timbangan, kecuali mereka akan ditimpa dengan:
·         1. kemarau panjang,
·         2. beban hidup yang berat
·         3. dan penguasa yang dzolim….”

 

NAMA-NAMA LAIN DARI HARI KIAMAT (AKHIR) ADALAH

1. Hari Kebangkitan Besar (Yaumul Qiyamah)
Hari kiamat adalah hari berakhirnya kehidupan dunia yang di tandai dengan hancurnya seluruh makhluk yang telah di ciptakan Allah
 2. Hari Pemisah (Yaumul Fashl)
Hari kiamat juga di sebut dengan yaumul fashl ,yang artinya pemisah antara orang yang beriman dengan orang kafir.Pada hari itu manusia di kelompokkan menurut keyakinan agamanya.

3. Hari Perhitungan (Yaumul hisab)
Yaumul Hisan adalah nama lain hari kiamat yang berarti hari perhitungan seluruh amal perbuatan manusia.Pada hari itu ,amal manusia di hitung dengan cermat dan cepat serta di berikan balasan yang setimpal.
 4. Hari Pertemuan (Yaumul Thalaq)
Yaumul thalaq yaitu hari pertemuan manusia dengan sesamanya
 5. Hari berkumpul (Yaumul Jam`i)
Yaumul Jam`i adalah hari berkumpulnya seluruh manusia sejak zaman Nabi Adam sampai dengan manusia akhir Zaman untuk di tanyakan seluruh amal perbuatannya selama hidup di dunia.
 6.Hari Berkumpul (Yaumul Mahsyar)
Yaumul Mahsyar adalah hari saat manusia di kumpulkan di padang rumput mahsyar.Padang Mahsyar adalh daratan yang sangat luas tempat berkumpulnya manusia di akhirat sejak Nabi Adam sebagai manusia yang pertama sampai manusia terakhir yang lahir ke dunia.
 7. Hari Kebangkitan (Yaumul Ba`ats)
Yaumul Ba`ats adalah hari saat manusia di bangkitan dari kuburnya.Mahsyar adalah padang yang luas tempat berkumpulnya manusia setelah Yaumul Ba`ats.
 8. Hari Perhitungan  (Yaumul Hisab )
Yaumul Hisab adalah hari saat datangnya perhitungan dari Allah SWT terhadap amal perbuatan manusia selama hidupnya.Perbuatan manusia akan di tanyakan oleh allah ,yang baik maupun yang buruk ,di perlihat kan semua .
 9. Hari pertimbangan amal (Yaumul Mizan)
Yaumul Mizan adalah hari diadakannya timbangan amal perbuatan yang telah di lakukan manusia selama hidup di dunia.Tidak ada suatu amalpun yang terlewatkan .Semua akan di berikan balasan yang setimpal.

 10.Hari Pembalasan (Yaumul Jaza )
Hari kiamat adalah hari pembalasan seluruh amal perbuatan manusia .Balasan yang akan di berikan Allah SWT sangat tergantung pada jenis amal yang telah di lakukan selama hidup di dunia.Jika amalnya baik,maka balasannnya berupa pahala dan surga,Sedangkan jika amalnya buruk,maka balasannya adalah siksa neraka.
 11. Hari yang menentukan (As-Sa`ah)
 Hari kiamat adalah hari yang tepat dan menentukan.Terjadinya kiamat merupakan saat yang telah di rancang dan ditentukan secara akurat.Tidak akan ada kesalahan,tidak akan di mundurkan atau di majukan.Saat terjadinya telah ditentukan menurut kehendak Allah yang mengusai alam ini.
 12. Hari pembalasan Agama (Yaumul Diin)
Hari kiamat adalah hari pembalasan Agama.Artinya amal perbuatan yang berkaitan dengan pengamalan agamanya akan di pertangunggjawabkan pada hari tersebut.Termasuk amal shalat,puasa ,haji,zakat,shadaqah dan sebagainya.
SURGA
surga (bahasa Sanskerta svarga, "kayangan") adalah suatu tempat di alam akhirat yang dipercaya oleh para penganut beberapa agama sebagai tempat berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa hidup di dunia berbuat kebajikan sesuai ajaran agamanya. banyak bercerita tentang sebuah kehidupan setelah mati di sorga untuk orang yang selalu berbuat baik. Sorga itu sendiri sering di jelaskan dalam Al-Qur'an surat Ar-Ra'du 13:35:
Perumpamaan sorga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman). mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti, sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka. (Ar-Ra'du 13:35)
Setiap muslim percaya bahwa semua manusia dilahirkan suci. Dalam Islam pula, jika ada seorang bocah yang mati, maka secara otomatis akan pergi ke sorga, tanpa memedulikan agama kedua orang tuanya. Sorga tertinggi tingkatnya adalah Firdaus (فردوس) - Pardis (پردیس), dimana para nabi dan rasul, syuhada dan orang-orang saleh.
Tingkatan dan nama-nama syurga ialah:[1]
Beberapa surah dalam al-Qur'an yang menjelaskan tentang keadaan sorga adalah sebagai berikut:
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam sorga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka): “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman, dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya. (QS.Al-Hijr:45-48)

Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam sorga-sorga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di sorga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera. (QS.Al-Hajj 23)

Sesungguhnya penghuni syurga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan. Di syurga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. (Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. (QS.Yaa-siin 55—58)

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata-air-mata-air mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, demikianlah, dan Kami berikan kepada mereka bidadari. Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran). (QS.Ad- Dukhaan: 51-55)
NERAKA

Etimologi

Istilah "Neraka" berasal dari bahasa Sanskerta dan bahasa Hindi (India), yaitu Naraka (नरक) yang dalam mitologi Hindu dilukiskan sebagai seorang raksasa kejam. Ia merupakan putra dari bumi, yang dilukiskan sebagai wanita cantik bernama Pertiwi. Naraka akhirnya tewas di tangan ayahnya sendiri, yaitu Wisnu yang dipuja umat Hindu sebagai dewa pemelihara dunia.

Menurut ajaran Islam

Kata neraka sering disebutkan dalam kitab suci Al-Qur'an dan jumlahnya sangat banyak sekali. Dalam bahasa Arab disebut naar (Arab النار, Transliterasi an-nār). Tempat ini menurut keyakinan umat Islam adalah tempat dimana manusia dan jin adalah para makhluk yang membangkang terhadap syariat Allah dan mengingkari para nabi.
Siapapun orang yang dimasukkan ke dalam neraka, dia tidak akan keluar darinya. Pintu neraka berdiri kokoh dan tertutup rapat. Itulah penjara bagi orang-orang yang menganggap remeh berita tentang pengadilan akhirat. Ada juga orang-orang yang terakhir kali masuk surga, setelah mereka di siksa sesuai dengan dosa-dosanya yang telah mereka perbuat. Didalam Al-Qur'an disebutkan bahan bakar neraka adalah dari manusia dan batu (ada yang mengartikan berhala).

Malaikat neraka

Pintu gerbang Neraka di pimpin oleh Malaikat Malik, yang memiliki 19 malaikat penyiksa di dalam Neraka, yaitu Zabaniah. Neraka dipegang (ditahan) oleh tujuh puluh ribu tali, dan setiap talinya di pegang oleh tujuh puluh ribu malaikat.[1]

Musim di neraka

Walaupun neraka sering digambarkan sebagai tempat penyiksaan yang teramat panas, tetapi ada hawa neraka menjadi teramat sangat dingin, sehingga sanggup melepaskan kulit-kulit penghuninya. Dari Ka’ab, ia berkata, “Sesungguhnya di neraka terdapat dingin yaitu zamharir (dingin yang amat beku), yang ini bisa membuat kulit-kulit terlepas hingga mereka (yang berada di neraka) meminta pertolongan pada panasnya neraka.”
‘Abdul Malik bin ‘Umair berkata, “Telah sampai padaku bahwa penduduk neraka meminta pada penjaga neraka untuk keluar pada sisi neraka. Mereka pun keluar ke sisi, namun mereka disantap oleh zamharir atau dinginnya neraka. Hingga mereka pun akhirnya kembali ke neraka. Dan mereka menemukan dingin yang tadi mereka dapatkan.”

0 komentar:

Posting Komentar